Kamis, 19 Agustus 2010

Rindu tak Bertuan

Senja temaram di ujung kaki langit....sepi
kala mendung berarak diam dalam pekat....sunyi
menyelimuti jejak jingga yang terpatri di sini
berpaut pada petang menjelang kini
menyelingkup dalam kebisuan menyendiri
menebar rindu tak bertuan hati
pada sajak asaku yang melayangkan sebuah erti
merindangkan pohon kasih nan suci
kala rintik hujan membasahi sanubari
bagai butiran mutiara menghiasi
mahkota kehidupan yang mulai berseri
pancarkan pesona di sela senyum sang matahari
terangkan jalan menuju satu yang pasti
kala cahayanya mulai memudar di ujung hari
di sini tetapkan hati menanti
dengan senandung rindu tak bertepi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar